Senin, 31 Desember 2012

0 Menghadirkan Kesegaran Air Dirumah Anda

Kehidupan perkotaan yang identik dengan kesibukan dan tingkat ketegangan tinggi adalah salah satu pendorong munculnya konsep tata rumah kembali ke alam. Pasalnya, keinginan untuk mendapatkan ketenangan dan relaksasi setelah seharian beraktivitas menjadi kebutuhan yang tak terelakkan.
Salah satu cara untuk menghadirkannya adalah menggunakan unsur air disekitar atau didalam rumah sebagai salah satu unsur dasar yang biasa digunakan untuk konsep tata ruang tersebut. Air dipercaya sebagai unsur kedamaian dan melalui suaranya yang gemericik, air menjadi salah satu cara terapi pikiran dan jiwa. Tak hanya itu, menurut kacamata fengshui, rima air juga dipercaya dapat mendatangkan kesuksesan bagi penghuninya.

Berbicara mengenai elemen air dalam desain  interior rumah, terdapat tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu: air terjun, air mancur, water fountain dan akuarium ikan.
Air terjun di dalam rumah bisa dihadirkan dengan cara menempelkannya di dinding dan membuat kolam ikan di bagian bawahnya. Pastikan bahwa suara air yang keluar tidak terlalu keras, karena unsur ketenangan yang diinginkan justru tidak tercapai dan hanya membuat suasana rumah semakin ribut. Sesuaikanlah pula besar kecilnya lahan dengan besar air terjun buatan ini.
Unsur batu, baik melalui teknik pengecatan maupun bahan yang digunakan yang identik dengan pembuatan air terjun ini merupakan salah satu nilai tambah untuk mengentalkan kesan alam dalam rumah.
Sementara itu, air mancur dan water fountain lebih berguna untuk diterapkan pada rumah mungil di mana lahan yang tersisa tidak terlalu banyak, walaupun tidak tertutup kemungkinan juga digunakan untuk rumah yang memiliki area cukup besar. Tak hanya mampu menenangkan jiwa, kehadiran air mancur di sudut ruangan juga bisa menambah keanggunan dalam tata rumah. Anda dengan bentuk dan desainnya yang indah.
Bila selama ini akuarium ikan lebih dilekatkan dengan hobi, ternyata ada banyak keuntungan lain dengan menghadirkannya ke dalam ruangan. Selain dijadikan sebagai salah satu titik pusat dalam sebuah ruangan, suara air yang berasal dari penyaring udara di akuarium bisa memberikan sensasi tersendiri untuk menghadirkan nuansa alam. Ditambah lagi dengan warna-warni ikan yang beragam dan penggunaan cahaya yang tepat di akuarium dapat menyegarkan mata dan menjadi tempat alternative untuk menenangkan diri.
Ketiga bentuk tersebut bisa diaplikasikan untuk segala jenis gaya rumah, mulai dari tradisional hingga modern, asalkan tetap mengutamakan keserasian dengan dekorasi ruangan. Bahkan memadukan ketiganya dalam rumah juga tidak masalah, selagi lahan tersedia luas.

sumber : architectaria.com

1 Desain Dapur dan Kitchen Set

KEHIDUPAN modern mensyaratkan perubahan-perubahan yang mendasar. Saat ini, di rumah-rumah keluarga menengah di kota besar sudah semakin sulit dijumpai dapur yang hitam penuh jelaga dan lantai yang lengket. Dapur didesain sedemikian rupa indahnya dengan kitchen set dan dilengkapi berbagai kitchen appliances yang modern.

Karena itu, tak heran bila saat ini terbagi dua dapur, dapur basah dan dapur kering, yang memiliki fungsi berbeda. Dapur yang biasanya disatukan dengan ruang keluarga atau ruang makan kerap disebut sebagai pantry atau dapur kering. Ruangan ini biasanya dilengkapi perlengkapan dapur modern. Sementara itu, dapur basah biasa digunakan untuk memasak. Dapur basah ini lebih banyak digunakan untuk menghangatkan makanan sebelum disajikan atau digunakan untuk memasak sesuatu yang praktis, yang kalaupun menggunakan bumbu-bumbu semuanya sudah setengah jadi. Karena itu, kini desain dapur tengah menjadi tren selaras perkembangan zaman.

Dapur yang dilengkapi kitchen set modern menjadi masalah penting dalam menata rumah. Boleh jadi sama pentingnya dengan penataan ruang tamu dan ruang keluarga atau ruang lainnya dalam sebuah hunian. Saat ini, pantry tak sekadar berfungsi sebagai dapur, juga menjadi tempat berkumpulnya anggota keluarga ketika sarapan atau makan malam. Kegiatan di pantry biasanya meliputi menyimpan bahan makanan kering, memasak bahan makanan yang praktis, menghangatkan makanan,membuat minuman segar. Sementara itu, kegiatan masak-memasak dilakukan di dapur kotor atau yang biasa disebut area servis. Keberadaan pantry sangat bermanfaat karena selain untuk kegiatan tersebut, juga bisa untuk mempermanis ruang dalam rumah.
Istilah pantry sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti ‘kamar kecil untuk menyimpan barang pecah belah atau makanan kecil’. Namun, dalam perkembangannya, di Indonesia istilah pantry sering diartikan ‘dapur bersih’, Sebab, selaras gaya hidup dan perkembangan teknologi, akhirnya desain dapur dengan perlengkapan di dalamnya telah menjadi sebuah mode. Tak heran, bila dapur dilengkapi kitchen set yang selaras kebutuhan dan mode terkini.
Dalam area ini dapat pula dilengkapi kehadiran TV untuk memantau berita terkini atau acara lain. “Ibu-ibu arisan sering membanggakan kitchen set-nya yang terbaru dan itu menjadi sebuah kebanggaan bagi mereka”. Dengan demikian, saat ini sebuah pantry untuk dapur akhirnya jadi sebuah pajangan, itu sah-sah saja. Sebab, untuk pilihan desain atau model disesuaikan selera penghuni. Namun, yang penting perhatikan adalah tiga basic dari kegiatan di dalamnya harus terpenuhi.
Adapun kelengkapan yang dibutuhkan untuk membuat dapur mungil semacam ini; antara lain kabinet atas yang terdiri dari penyimpan benda-benda memasak dan makan seperti piring, gelas, pisau dan peralatan kecil lainnya. Selain itu ada juga penghisap asap dari kompor gas agar asap kompor bisa langsung dihisap dan tidak menyebar ke ruangan ataupun mengotori langit-langit ruang dapur.
Kelengkapan kabinet bawah yang dibuat dengan dak beton dilapisi keramik antara lain ruang kabinet yang bisa dipakai menyimpan peralatan memasak seperti panci, penggorengan, dan sebagainya. Untuk menempatkan kompor gas, dibuat ceruk pada dak ini. Pada bagian kiri, terdapat washtafel tempat mencuci piring.
Dapur memiliki peranan penting dalam sebuah rumah. Di sinilah bahan makanan, yang diperlukan bagi kehidupan penghuninya, diolah menjadi makanan yang siap untuk disajikan dan disantap.
Karena peranan tersebut, dapur harus selalu terjaga kesehatan dan keamanannya. Dapur yang tidak sehat akan mempermudah pertumbuhan bakteri dan virus, yang dapat meracuni makanan serta mempengaruhi kesehatan manusia penghuninya. Dapur juga sangat rentan terhadap keamanan, karena di dalamnya terdapat berbagai peralatan, sumber daya, dan bahan bakar.
Jika kesehatan dan keamanan dapur anda tidak diperhatikan, maka dapat mengancam kesehatan keluarga anda. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan untuk menciptakan dapur yang sehat dan aman di rumah anda, antara lain :
1. Pencahayaan
Pastikan area dapur anda cukup mendapatkan cahaya matahari. Pencahayaan alami penting peranannya bagi dapur. Selain diperlukan untuk penerangan dan membunuh bibit-bibit bakteri, juga dapat menghindarkan dapur dari binatang pengganggu, seperti kecoa dan tikus yang menyenangi sudut-sudut ruangan yang gelap dan lembab.
Dapur juga sebaiknya memiliki pencahayaan buatan yang cukup terang sebagai pengganti cahaya alami. Penerangan buatan harus memadai (tidak redup dan tidak silau) untuk melakukan setiap pekerjaan dan melihat perubahan warna makanan. Penerangan yang terlalu redup atau terlalu terang dapat menyebabkan mata tegang.
2. Penghawaan
Pastikan area dapur memiliki ventilasi (bukaan jendela dan pintu) yang baik untuk kelancaran sirkulasi udara. Bukaan tidak hanya pada satu sisi saja melainkan pada dua sisi atau lebih, supaya tercipta ventilasi silang. Asap dan uap dari hasil proses memasak harus segera dialirkan keluar dan digantikan dengan udara segar. Udara yang berputar ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bau tak sedap dan timbulnya keracunan gas-gas yang keluar dari asap maupun gas kompor (NO2 – Nitrogen Dioksida).
Anda juga dapat menggunakan exhaust fan untuk membantu mengeluarkan asap dan uap dari proses masakan, karena exhaust fan menghisap udara dan menarik minyak di dalam ruang. Perlu diperhatikan juga, exhaust fan sebaiknya dibersihkan secara teratur agar dapat berfungsi optimal.
Selain itu, di atas kompor perlu dipasang cooker hood untuk mengalirkan asap dan uap dari proses memasak. Saat ini di pasaran telah banyak dijual cooker hood dengan beragam bentuk dan ukuran.
3. Material
Selain itu, di atas kompor perlu dipasang cooker hood untuk mengalirkan asap dan uap dari proses memasak. Saat ini di pasaran telah banyak dijual cooker hood dengan beragam bentuk dan ukuran.
Pilihlah material dinding yang tahan terhadap panas dan uap. Keramik banyak digunakan sebagai dinding dapur, karena selain kuat dan mudah dibersihkan, harganya pun lebih terjangkau daripada granit. Hindari penggunaan dinding bertekstur karena celah-celahnya akan sulit dibersihkan dan dapat menjadi timbunan kotoran, debu, dan minyak.
Untuk lantai sebaiknya pilih material lantai yang tidak licin, karena area dapur rentan sekali tepercik minyak dan air.
Hindarkan area memasak dari benda-benda yang mudah terbakar, seperti bahan kayu lapis. Sebaiknya pilih material yang tahan terhadap api dan panas diantaranya seperti, stainless steel, granit, dan keramik.
4. Peralatan
Gunakan peralatan elektronik anda seperti lemari pendingin, dishwasher, dan microwave seefisien mungkin. Peralatan elektronik tersebut membutuhkan energi listrik yang sangat besar dan dapat mengakibatkan efek radiasi elektromagnetik.
Sebaiknya letakkan microwave dan oven jauh dari jangkauan anak-anak.
Biasakan untuk tidak terlalu sering mengolah makanan dengan menggunakan microwave, karena gelombang mikro pada microwave dapat menghilangkan gizi pada makanan, sehingga tidak akan bermanfaat bagi kesehatan kita.
Jauhkan kompor dengan jendela agar nyala api tidak tertiup angin dan tirai jendela tidak mengarah ke nyala api.
Gunakan peralatan makan dari material keramik/porselen daripada menggunakan plastik, karena zat kimia yang terdapat pada plastik dapat mengkontaminasi makanan. Hal ini juga berlaku jika anda memanaskan makanan dengan microwave.
5. Kebersihan
Sebaiknya bersihkan dapur dari minyak dan remah-remah makanan setiap kali anda selesai memasak untuk menghindari tumbuhnya bakteri dan jamur.
Buanglah sampah dapur paling tidak satu kali dalam sehari. Sampah yang tidak dibuang lebih dari 1 hari berpotensi tumbuhnya bakteri dan jamur, yang jika dibiarkan dapat mengganggu kesehatan penghuninya.
Lebih baik memiliki filter (penyaring) air untuk mengurangi bakteri dan virus yang mungkin terkandung di dalam air, sehingga air yang dikonsumsi lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya. Namun hindari penggunaan chlorine pada air, karena chlorine bersifat korosif dan dapat menggangu kesehatan kulit dan mata.
Biasakan untuk membersihkan nampan penampung air di bawah lemari pendingin, paling tidak 2 kali dalam setahun. Jika tidak rutin dibersihkan dapat berpotensi tumbuhnya jamur.
6. Keamanan
Biasakan anda tidak menyimpan dan menyemprotkan pestisida atau obat serangga untuk memberantas hewan pengganggu (semut, kecoa, tikus, dan sebagainya) di area dapur. Umumnya obat serangga bersifat neurotoxic (racun yang mengganggu syaraf) dan mengandung karsinogen. Jika terpaksa menyemprotkan obat serangga, pada saat menggunakannya pastikan ventilasi dibuka lebar-lebar.
Hindari memanaskan minyak hingga mengeluarkan asap, karena berakibat minyak menjadi beracun.
Dengan langkah-langkah sederhana tersebut, dapur anda akan menjadi ruang vital dalam sebuah rumah yang sehat dan aman bagi keluarga anda.
Untuk mengubah tampilan dapur dengan biaya minimal mulailah dengan memilih bagian yang benar-benar membutuhkan perbaikan. Anda dapat melakukannya seperti berikut:
  • Bila dapur Anda memiliki gorden, cobalah untuk menggantinya dengan warna dan corak yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Dengan hanya mengubah gorden saja sudah dapat memberikan nuansa baru dalam sebuah ruangan.
  • Lemari kabinet yang sudah mulai mengelupas atau terlihat kotor, dapat Anda cat ulang. Bereksperimenlah dengan cat, seperti memberi gambar hiasan bunga, garis-garis dan lain-lain.
  • Cobalah untuk mengubah warna cat dinding dapur Anda. Anda dapat menggabungkan beberapa warna sekaligus dalam satu ruang tanpa terkesan terlalu ramai. Tentunya, menggunakan prinsip keserasian.
  • Pernak-pernik di atas lemari kabinet pun perlu diganti. Sebaiknya, pilihlah pajangan yang memiliki warna-warna ceria dan senada dengan tema warna dapur.
  • Sebagai salah satu aksen pemanis, Anda dapat memasang hsil karya anak-anak. Tak hanya dipasang di pintu kulkas seperti yang dilakukan selama ini, Anda dapat memasangnya di dinding dengan pigura yang cantik.
Menciptakan Suasana Dapur Yang Apik dan Enak Dilihat
Untuk menciptakan suasan dapur yang enak untuk dilihat, anda dapat melakukan beberapa hal seperti berikut ini:
  • Pilihlah warna yang agak terang agar menimbulkan kesan bersih dan tidak terlalu sempit.
  • Rancanglah dapur semaksimal mungkin karena untuk rumah kecil akan terlihat langsung dari ruang makan dan ruang keluarga.
  • Desain dapur sebaiknya mengikuti interior rumah, supaya ruangan ini menjadi satu kesatuan dari ruangan lain.
  • Penempatan furniture harus tepat dan sesuai dengan kebututuhan.
  • Gunakan wadah-wadah penyimpanan untuk bumbu masak, makanan, atau peralatan agar terlihat lebih rapi.
  • Letakkan kembali barang-barang yang sudah dipakai pada tempatnya.
Fungsi dan Bentuk Dapur
Bagi sebagian orang, memasak merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Tak tanggung-tanggung, mereka akan memilih perangkat memasak yang serba canggih atau memiliki berbagai fasilitas untuk menyalurkan hobinya ini. Salah satunya adalah membuat kitchen set agar dapur menjadi tempat menyenangkan untuk melakukan aktivitas mengolah dan menyediakan bahan makanan.
Berdasarkan fungsinya dapur dibedakan menjadi dua:
1. Dapur basah
Di sinilah kegiatan masak-memasak sebenarnya dilakukan, seperti menyiapkan makanan dari mentah sampai diolah menjadi masakan yang siap untuk disantap.
2. Dapur kering
Di ruangan ini kebanyakan orang hanya membuat makanan yang ringkas dan mudah untuk disajikan, misalnya seperti menyiapkan sarapan pagi. Bagi keluarga modern, dapur kering juga bisa dijadikan tempat untuk kumpul keluarga sambil menikmati hidangan kecil.
Bentuk Dapur
Dengan berkembangnya budaya dan teknologi, bentuk dapur selalu berubah-ubah. Perencanaan dapur modern sekarang mengikuti prinsip segitiga yang menyatakan bahwa 3 fungsi utama dapur adalah penyimpanan (seperti kulkas), persiapan, dan memasak. Beberapa bentuk dapur yang umum adalah:
Single Line
Dapur model ini berbntuk garis lurus. Dapur jenis ini banyak ditemui di apartemen atau rumah yang memiliki ruang-ruang yang memanjang dan tidak terlalu lebar. Bentuk ini kurang efektif namun hemat tempat.
Double Line
Pada model ini dapur bersih dan dapur kotor terletak pada dua dinding yang berlawanan. Model ini dibuat untuk memudahkan pemisahan antara dapur bersih dan dapur kotor.
Model L (L-Shaped Kitchen Layout)
Model ini bisa diterapkan pada ruang yang terbatas. Jalur sirkulasi pada dapur L relatif lebih nyaman. Bentuknya yang siku memungkinkan pengelompokan antara dapur bersih dan kotor ditempatkan pada 2 dinding yang berpotongan (di sudut).
Model U (U-Shaped Kitchen Layout)
Bentuk dapur U biasanya menempati tiga dinding dan dapat digabungkan dengan bar karena bentuknya yang ngantong. Dapur U bisa dimanfaatkan untuk penyimpanan yang cukup luas.
Model Island (Island Shaped Kitchen Layout)
Model dapur “island” membawa kesan ekslusif dan dapat diterapkan apabila ruangan yang tersedia cukup luas. Pada model ini kompor atau oven berikut cooker hood terpisah dari perangkat dapur lainnya. Selain itu, tipe island ini juga berfungsi sebagai tempat makan dan meja saji juga.
Mendesain Kitchen Set
Langkah pertama dalam mendesain kitchen set adalah ‘mendeskripsi-kan’ konsep dapur apa yang anda inginkan, seperti :
  • Apakah di dapur anda nantinya di-inginkan banyak tempat untuk tempat penyimpanan perkakas dapur anda yang ‘mungkin’ banyak jumlahnya.
  • Apakah di sana nantinya digunakan juga sebagai meja makan atau tempat untuk menyantap ’Breakfast’ anda.
  • Apakah anda tipe orang yang senang memasak.
  • Apakah saja appliance yang anda perlukan.
  • Dan lain sebagainya.
Hal tersebut digabungkan dengan pertimbangan kondisi ruangan, seperti :
  • Bagaimana lay-out ruangan dapur tersebut terhadap ruangan-ruangan yang lain di sekitarnya.
  • Apa tipe dan jenis finishing yang mendominasi interior rumah anda.
  • Apakah pencahayaan dan sirkulasi udara di dapur sudah cukup.
  • Dimana saja letak jendela dan pintu pada lay-out ruang dapur.
  • Dimana arah jendela menghadap.
  • Dimana letak saluran pembuangan air kotor terdekat.
  • Dimana letak outlet air bersih terdekat.
  • Dengan appliance yang nanti anda inginkan, apakah daya listrik sudah cukup untuk mengaliri-nya di ruang dapur.
  • Apakah ada bangunan bertingkat di sekitar rumah anda.
  • Dan lain sebagainya.
Dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas ditambah dengan faktor budget yang ada dalam estimasi anda, kita bisa mulai membuat sketsa tentang dapur yang anda inginkan dengan melakukan :
  • Mendata kitchen appliance yang anda miliki sekarang dan yang anda inginkan di masa mendatang, mulai dari ukuran, hingga karakteristik appliance tersebut (bagaimana arah bukaan, bagaimana mengoperasikan, apakah memerlukan daya listrik, apabila diperlukan proses maintenance/refill terhadap appliances tersebut bagaimana prosesnya).
  • Apakah dalam pertimbangan estetika ruangan dan budget dimungkinkan untuk menaruh sink di sudut persimpangan rencana kitchen set.
  • Apakah diinginkan sebuah sink dengan double bowl dan atau ‘sayap’ yang panjang.
  • Remodeling harus menganut prinsip bahwa ada 3 lokasi di area dapur yang harus ada yaitu area cooking/memasak, area mencuci/sink, dan area storage/penyimpanan bahan memasak yang idealnya terhubung dalam arah segitiga satu dengan yang lain, dengan jarak yang cukup untuk pergerakan lalulintas orang diantaranya dan kemudahan menjangkau.
  • Apakah nantinya diinginkan ada mesin cuci front loading di area dapur.
  • Apakah barang-barang yang hendak ditaruh di area dapur banyak memerlukan tipe tray/laci.
  • Apakah sirkulasi udara di area dapur hendak dibantu oleh exhaust fan/filtrack, dsb.
Apabila sket rencana dapur tersebut sudah dibuat, maka kita tentukan :
  • model desain dapur yang kita inginkan (minimalis, country, etc).
  • finishing lemari dapur yang diinginkan (melamic, duco, fancy sealer, etc).
  • material counter top yang kita inginkan (granit, marmer, solid timber, tacon, etc).
  • model, material, dan ukuran sink yang hendak kita pasang.
  • model dan ukuran kompor yang hendak kita pasang.
  • jenis faucet/keran air yang hendak kita pasang (model counter top/keran dinding/dengan shower/dsb).
  • ukuran bersih ruangan, yang sekurang-kurangnya kita ukur dari 2 elevasi pengukuran yang berbeda (gunanya untuk me-metakan kemiringan dari tiap bagian dinding ruang dapur).
  • ketinggian kusen jendela bagian bawah terhadap lantai dapur.
  • ketinggian bersih ruangan yang di ukur dari jarak lantai ke plafon.
  • dimana saja kita akan meletakkan stop kontak untuk appliance yang sudah kita pilih.
  • ketinggian standar untuk lemari dapur bagian bawah adalah :
  • - 90 cm untuk standar internasional
  • - 85 cm untuk standar Indonesia/Asia
  • jarak antara bagian atas lemari bawah (cupboard) dengan bagian bawah lemari gantung (over head cupboard) adalah antara 55 – 60 cm.
  • tinggi standar over head cupboard adalah 90 cm.
  • lebar tempat sendok (sudah fabrikasi) yang kita pilih (hal ini berkaitan dengan desain lebar laci tempatnya berada).
setelah sketsa kita selesai, maka kini kita serahkan pada pihak pembuat untuk menterjemahkan sketsa kita dengan gambar desain yang lebih akurat.
Ingat: karena tipikal ruang, macam appliances, dan kebiasaan penggunanya, tidak ada satupun dapur yang akan sama persis, sehingga dapur dalam rumah anda nantinya sangat typikal sekali, hanya sesuai dengan anda pemiliknya.
Gambar Sketsa Single-Row Kitchen Cabinet Lineup With Limited Space
Harga Kitchen Set
Harga untuk membuat kitchen set sangat bervariasi. Yang murah berkisar Rp 1.500.000,-/m’. Yang sedang-sedang saja, sekitar Rp 3.000.000,- s/d Rp 3.500.000,-/m’. Yang kelas metric kitchen Rp 5.000.000,-/m’ belum termasuk accessories dalam. Yang kelas JDC sekitar Rp 8.000.000,-/m’ belum termasuk accessories dalam. Itu untuk yang standard (bahan MDF sampai multipleks), finishing melamic atau HDF, table top granit. Untuk dalamannya, ada 2 macam, yang stainless (biasanya merk vitco) atau yang putih. Harganya berkisar Rp 350.000,- s/d Rp 1.500.000,-/pcs untuk yang stainless, tergantung jenisnya yang apa, misalnya rak piring, rak botol atau rak bumbu dan lain-lain.
Biasanya hitungan 1 m itu meter lari, kabinet atas bawah. Jadi misalnya ada bagian-bagian tertentu yang tidak ada kabinet atasnya, nanti dihitung 1/2 nya saja atau ada hitungannya tersendiri. Begitu juga dengan island atau kabinet untuk kulkas yang tinggi, biasanya ada hitungannya tersendiri.
Demikianlah artikel tentang dapur dan kitchen set kali ini, semoga dapur anda akan menjadi ruang vital dalam sebuah rumah yang sehat dan aman bagi keluarga anda. Selamat mencoba..

0 Menyimpan Koleksi Buku Yang Hemat Tempat

Jangan buyarkan impian mengoleksi buku jika rumah Anda termasuk kategori mini. Asalkan anda pintar mengakali keterbatasan ruang, koleksi buku-buku ini tak akan membuat rumah Anda terasa penuh.
Mengoleksi buku dirumah merupakan hal yang sangat positif. Akan sangat disayangkan jika hobi ini tak jadi terwujud hanya karena alasan tidak ada tempat untuk menyimpannya. Memang semakin lama, koleksi buku akan terus bertambah. Dan buku-buku itu mau tdak mau harus disimpan secara khusus, kalau tidak mau dibiarkan menumpuk berantakan.

Di rumah mungil, ruang untuk penyimpanan buku secara khusus itu sangat susah didapat. Membuat ruang khusus seperti perpustakaan, rasanya sudah tak mungkin. Bahkan, menambah satu lemari buku saja rasanya juga tidak ada tempat.
Cara lain? Coba cari sudut-sudut tak terpakai di rumah Anda. Area ini bisa disulap jadi tempat penyimpanan buku. Cara lain, bisa Anda simak berikut, agar koleksi buku Anda tetap tersimpan rapi tanpa menjadikan rumah penuh terisi.
Jadi Hiasan
Banyak orang berusaha menyembunyikan rak buku, bahkan ada yang tega menyimpannya di gudang. Padahal, bila dibuatkan rak yang cantik, buku-buku ini bisa menjadi penghias rumah yang unik, menggantikan lukisan dan pajangan dinding lainnya.
Sekat Antar Ruang
Rak buku juga bisa menjadi semacam sekat antar ruang. Pada rumah-rumah berukuran kecil, biasanya antara ruang tamu dengan ruang keluarga dipisahkan oleh sekat. Nah, gunakan saja rak buku sebagai sekat antar ruang.
Memanfaatkan Ruang
Pintar-pintarlah mencari-cari celah dalam rumah. Ruang bawah tangga, garasi yang tidak terpakai, dinding bagian ats, salah satu sudut ruang keluarga, adalah beberapa contoh area yang bisa Anda manfaatkan untuk meletakkan rak buku.
Membuat Mezanin
Mezanin adalah salah satu cara Anda mendapatkan ruang tambahan tanpa perlu melakukan perubahan struktur. Mezanin ini bisa dibuat dengan memanfaatkan ruang bawah atap (attic). Ruang tambahan ini bisa Anda gunakan untuk meletakkan rak buku secara berjajar. Kalau cukup luas, mezanin bisa menjadi ruang kerja atau ruang baca.
Rak Gantung
Yang dimaksud dengan rak gantung adalah rak yang menempel pada dinding, bukan rak yang punya kaki. Rak seperti ini terlihat lebih ringan, tidak membuat ruang penuh, dank arena tidak punya kaki, bagian bawahnya bisa digunakan untuk meletakkan perabot lain, misalnya saja sofa atau meja.
Rak Tanam
Kalau ingin ruangan terkesan rapi dan bersih, rak tanam bisa jadi pilihan yang pas. Karena rak masuk ke dalam dinding, luas ruangan tidak berkurang. Sebelum membuat rak tanam, pikirkan dulu buku apa yang akan dimuat di situ. Ini karena rak tanam sifatnya permanent sehingga sulit diubah-ubah bentuk dan ukurannya.

sumber :  architectaria.com

artikel lainnya : 

0 Mendekorasi Dinding Ruangan Yang Berukuran Sempit

 
Ruangan yang kecil atau sempit sesungguhnya memberikan tantangan bagi orang yang tinggal didalamnya. Banyak orang yang khawatir akan merasa tidak nyaman jika berada diruang yang sempit, sesungguhnya kekhawatiran itu tidak perlu terjadi. Dengan ide dan kreatifitas, ruangan yang sempit bisa kita buat seolah-lah luas dan nyaman untuk ditinggali. Untuk membuat ruang terasa luas dan nyaman untuk ditinggali, ide dekorasi kita mulai dari dinding ruangan tersebut.
Ide dekorasi dinding lebih banyak menyentuh wall treatment. Diantara bentuk wall treatment adalah; memilih warna yang tepat untuk dinding, memanfaatkan sebaik mungkin bidang dinding yang tersedia, dan memiliki sense bebas dan berani dalam berkreasi. Beberapa aspek dalam wall treatment seperti yang sudah disebut diatas akan sangat mempengaruhi keberhasilan dekorasi dinding ruangan, hasil dari dekorasi dinding tersebut kita harapkan akan menciptakan kesan luas dan nyaman pada ruangan.

Warna
Meskipun benar dan sudah seringkali dibahas bahwa warna light dapat memberikan kesan luas pada ruangan, namun ada kalanya kita tidak selalu harus mengecat dinding ruangan menggunakan warna putih. Jika anda memang suka komposisi beberapa macam warna, mewarnai dinding ruangan dengan berbagai macam warna dan tekstur akan membuat ruangan anda terasa lebih hidup dan memberi daya tarik berbeda. Dalam sebuah bidang dinding anda bisa menggunakan beberapa layer warna, atau membentuk pola geometris dengan 1 warna dasar dan beberapa warna tambahan.
Anda bisa menggunakan teknik pengecatan dekoratif seperti; shading, washing, sponging, dsb atau menggunakan wallpaper untuk mendapatkan tampilan dinding ruangan yang dekoratif. Anda juga bisa membuat pola-pola tertentu diatas warna dasar kamar, pola horizontal stripe secara tidak langsung akan membuat mata mengamati pola garis horizontal pada dinding ruangan sehingga ruangan akan terkesan lebih besar atau luas.
Selain dinding dekoratif dari wallpaper dan aneka teknik pengecatan, anda juga bisa memilih satu bidang dinding kemudian membuat mural dengan tema tertentu. Atau mengantung lukisan berukuran besar dan mengkombinasikan dengan quotes yang memberi anda semangat ketika melihatnya. Yang penting antara warna, teknik pengecatan, art work, dsb harus kohesif dan harmonis sehingga anda betah berada didalam ruangan tersebut.

Berani Berkreasi
Tempat tinggal yang kecil tidak membutuhkan kehati-hatian yang besar, jangan ragu untuk berkreasi dan mencoba ide-ide yang anda anggap layak untuk dicoba. Ketika anda berkreasi dengan warna, aksesoris atau artwork anda tidak menghabiskan terlalu banyak uang. Anda mungkin bisa bereksperimen dengan warna, ketika anda anda tidak menyukai hasilnya, anda bisa langsung mengganti warna catnya tanpa harus takut kehilangan banyak uang karena cat bukanlah sesuatu yang terlalu mahal. Jika anda menyukai artwork, anda bisa menampilkannya, jika dirasa kurang cocok, anda bisa menggantinya dengan benda atau aksesoris yang lain. Yang terpenting adalah menjaga segala sesuatunya terutama perabot dan aksesoris didalam ruangan tetap skalatis.
Ruangan yang kecil tidak perlu diisi dengan perabotan yang besar, karena menghabiskan space dan membuat tidak nyaman dipandang. Yang paling penting adalah kreatifitas anda dalam menata perabot, artwork dan aksesoris didalam ruangan tersebut. Pada bidang dinding tertentu anda bisa memajang koleksi lukisan, koleksi foto, piring-piringan keramik, dsb. Jika anda tepat dalam menatanya, satu bidang dinding dengan penempatan aksesoris atau artwork yang tepat bisa menjadi daya tarik dalam ruangan anda.

Cermin
Selain warna cat dan pencahayaan, cermin adalah benda yang dapat anda manfaatkan untuk memberi kesan luas pada ruangan. Untuk ruangan kecil, penggunaan cermin akan memperbesar space ruangan secara visual. Teknik sederhana untuk mendapatkan kesan luas adalah penempatan cermin berlawanan arah dengan jendela. Pasang cermin pada bidang dinding yang berlawanan arah dengan jendela, jika anda menggunakan lemari tanam (wardrobe) maka anda bisa menjadikan cermin sebagai pelapis lemari tanam (wardrobe) dikamar anda. Kombinasi ide kreatif yang tidak mahal namun fungsional.

Efisiensi
Ruangan yang kecil menuntut anda berpikir dan bertindak secara efisien ketika mendekorasi dinding ruangan tersebut, efisiensi ini termasuk benda yang anda letakkan pada bidang dinding tersebut. Gunakan benda yang multifungsi, Wall mounted shelves (ambalan) bisa menjwab tuntutan efisiennsi pada dinding ruangan yang sempit. Ambalan kayu atau, aluminium+kaca adalah contoh perabot multifungsi karena bisa digunakan sebagai rak buku (bookcase) dan pajangan benda-benda aksesoris dikamar anda seperti; jam meja, pajangan dari gerabah, vase kaca/keramik, dsb.
Anda juga bisa menggunakan wall mounted TV stand atau wall mounted desk yang tertanam didinding sebagai pengganti meja belajar atau meja kerja anda. Jika ada lekukan dialam ruangan anda, biasanya dipojok ruangan atau disekitar pintu/jendela, anda bisa memanfaatkannya menjadi storage area untuk menyimpan sepatu, mantel atau payung. Manfaatkan semaksimal mungkin ruang yang tersedia didalam kamar anda secara efisien adalah syarat mendapatkan ruang yang lega dan nyaman.

sumber : architectaria.com


artikel lainnya :  

Kamis, 27 Desember 2012

0 Desain Arsitektur, Produksi Bangunan, Analisa Harga Satuan dan RAB (Rencana Anggaran dan Biaya) – Suatu Pendekatan Mendasar


 


Artikel Lainnya :





Beberapa hari yang lalu ada beberapa pengunjung blog (Mbak/ibu, Mas/Bapak) yang menghubungi saya via email dan yahoo messenger dan menanyakan tentang biaya konsultasi, biaya desain bangunan arsitektur (rumah), biaya produksi untuk membuat bangunan dan RAB (Rencana Anggaran & Biaya). Untuk menerangkan ketiga hal tersebut tentunya tidak cukup hanya dengan kata-kata, karena ketiga hal tersebut bersifat teknis maka harus disertai dengan contoh penerapan nya.
Biaya (Fee) Desain Arsitektur
Biaya Desain Arsitektur adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen dalam jumlah tertentu yang telah disepakati sebagai imbalan atas jasa yang dilakukan oleh arsitek atau perencana untuk membuat desain rumah atau bangunan arsitektur.
Penentuan besarnya biaya atau fee desain arsitek biasanya ditentukan oleh dua hal, yaitu :
Jika arsitek hanya membuat desain, maka besarnya fee desain = 5% sampai dengan 8% dari Total Biaya Produksi Bangunan (Negotiable, tergantung detail dan tingkat kesulitan bangunan).
Contoh : Konsumen menginginkan desain rumah dengan luas bangunan 120 m2, diketahui biaya produksi bangunan (akan dibahas setelah ini) adalah sebesar 3.000.000/m2 , maka besar nya fee arsitek sebesar : 5% x (120 x 3.000.000) atau : (5 x 120 x 3.000.000)/100 = 18.000.000
Jika arsitek membuat desain sekaligus melakukan supervisi (melakukan pengawasan) atas pelaksanaan dan produksi bangunan tersebut, maka besarnya fee pengawasan/supervisi adalah sebesar +/- 2,5% dari Biaya Produksi Bangunan, atau bisa juga ditentukan sejumlah harga tertentu, misalnya: IDR 500.000 setiap kali kunjungan ke lokasi proyek.
Biaya Produksi Bangunan
Biaya produksi bangunan adalah sejumlah dana yang dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli dan membayar upah atas pekerja, pemborong/kontraktor, material, pajak (ppn) dan biaya-biaya lainnya.
Biaya produksi bangunan ini jika ditaksir besarnya berkisar antara : 3.000.000 sampai dengan 5.000.000 per meter persegi luas bangunan yang akan dibuat, tergantung dari jenis, detail, dan tingkat kerumitan bangunan yang akan dibuat (sederhana, sedang, dan mewah).
Contoh : Anda akan membangun rumah seluas 120 m2 , maka besarnya biaya yang harus anda keluarkan untuk merealisasikan bangunan tersebut (membayar upah kerja, material, dsb) adalah sebesar : 120 m2 x 3.000.000 = 360.000.000. Harga tersebut belum termasuk fee kontraktor/pemborong (sebesar 10% dari Biaya produksi) , dan pajak (ppn) sebesar 5%.
Untuk mereduksi besarnya biaya yang harus anda keluarkan, anda bisa saja mengeliminasi fee kontraktor dengan cara melaksanakan sendiri rancangan bangunan yang telah didesain.
Contoh perhitungan ini dibuat berdasarkan asumsi bahwa anda telah memiliki lahan/tanah yang siap untuk digunakan, dan jenis/detail bangunan kategori middle end .
Mungkin beberapa dari anda bertanya, bagaimana detail perhitungan atau estimasi dari biaya produksi bangunan itu?
Detail estimasi dari biaya produksi itu nantinya akan dijabarkan lebih lanjut dalam perhitungan Analisa Harga Satuan (upah pekerja, material, alat, kontraktor/pemborong, dsb).
Hasil dari perhitungan Analisa Harga Satuan tersebut nantinya merupakan komponen-komponen biaya yang direkap/dijumlahkan dalam Rencana Anggaran dan Biaya.
Sebelum anda memutuskan untuk membangun rumah impain anda, saya sarankan anda berkonsultasi dahulu kepada arsitek yang anda percaya, anda tidak perlu khawatir akan dikenakan biaya, karena dalam hal konsultasi biasanya tidak dikenakan biaya apapaun.
Dari tulisan diatas bisa disimpulkan, ternyata biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa arsitek sebenarnya tidak terlalu besar dibandingkan manfaat yang akan didapatkan, sehingga anda sebagai calon konsumen tidak perlu takut untuk berhubungan dengan para professional yang berkompeten untuk mendesain rumah impian anda.

sumber : http://architectaria.com

0 Membangun dan Merenovasi Rumah ala Desainer

Artikel Lainnya :

Adakalanya ketika sebagian orang atau mungkin anda memutuskan untuk membeli sebuah rumah merasa kurang puas, ketidakpuasan tersebut dapat saja dengan alibi yang beraneka macam. Desain rumah yang dirasa kurang cocok, lokasi yang kurang strategis, atau mungkin harga yang anda anggap kurang pantas diberikan pada sebuah produk (rumah) jika ditinjau dari kualitas rumah tersebut. Untuk anda yang memiliki budget berlebih mungkin anda tidak terlalu pusing, anda tinggal menentukan kriteria rumah yang anda inginkan (desain, lokasi, atau developer dari yang menjual jasa perumahan, dsb) kemudian anda bisa langsung membeli. Tapi bagi sekelompok orang yang tidak termasuk dalam golongan ‘the have’ tentu bakal sedikit lebih pusing yah? banyak hal yang harus dimasukkan dalam daftar seleksi. Misalnya saja: dengan budget 90 jt desain seperti apakah yang cocok, bagaimana kualitas bangunannya, dimana lokasinya, developer nya bonafid atau tidak, dsb.

Seringkali perumahan-perumahan yang dibangun oleh beberapa developer memiliki jenis kesalahan yang seragam, buta akan etika profesi, tidak menggunakan hati nurani, tidak memilki rasa malu atas kewajiban dan tangung jawabnya, melakukan pembenaran atas asas ekonomi yang salah kaprah didalam otak ‘mamalia’ pimpinan dan selanjutnya mengambil keuntungan atas sesuatu yang bukan merupakan haknya, dsb. Anda percaya? Kalau anda masih ragu-ragu saya akan tunjukkan, dimana letak persamaan (dalam hal kesalahan) dari para developer tersebut.. Beberapa developer menghasilkan produk (bangunan) dengan kualitas bangunan yang buruk, hal ini biasanya terjadi karena developer tersebut mensub-kontrakkan pembangunan rumah kepada para sub-kontraktor (dalam hal ini kita sebut saja: Sub-kontraktor tingkat pertama), selanjutnya sub-kontraktor tingkat pertama mensub-kontrakkan proyek tersebut kepada sub-kontarktor tingkat kedua, dst.

Bayangkan saja jika proses subtitusi pembangunan rumah itu terjadi beberapa kali, dan setiap sub-kontraktor mengambil keuntungan masing-masing? Akibatnya Biaya produksi bangunan untuk setiap unitnya makin berkurang, efek dari berkurangnya biaya produksi bangunan tersebut adalah terbatasnya anggaran untuk membeli material yang berkualitas dan mempekerjakan tukang atau tenaga yang ahli, ditambah lagi dengan pelaksanaan pekerjaan yang terburu buru untuk mengejar progress atau deadline membuat kualitas dari produk yang dihasilkan bisa dipastikan buruk, dan sudah pasti yang buruk itu akan mengecewakan.
Untung saja, beberapa orang dari kalangan profesional (Arsitek dan Civil Engineer) yang mengerti tata cara membangun rumah mulai dari tahap pra rencana/pra design, desain, perencanaan, pelaksanaan+pengawasan, dan pemeliharaan berinisiatif mendirikan usaha kontraktor (walaupun dalam skala kecil) untuk melayani jasa renovasi ulang bangunan standar dari developer, atau mungkin membangun bangunan dilahan (kapling) yang kosong. Harganya pun bervariasi, renovasi minor pada bangunan (ex: mendesain kitchen set, mengganti warna cat, membuat tamaan/landscape, kolam renang, dll) hingga renovasi pada tingkat major, seperti: menambah lantai bangunan, merombak total bangunan kemudian mendirikan bangunan yang baru, renovasi pada bagian-bagian tertentu yang dikehendaki oleh pembeli, dll. Masalahnya, berapakah pantasnya harga rumah ala desainer ini? perlukah anda membeli rumah ini? Atau, bila anda juga ahli bangunan yang ingin berbisnis dengan model seperti ini seharusnya berapakah pricing rumah yang akan anda tawarkan?
Kasus 1: Membangun rumah diatas kapling kosong
Dibeberapa perumahan, developer memang menyisakan kapling kosong. Biasanya kapling yang dijual ini diposisi hook, ada kelebihan tanah, ataupun bentuk yang tidak persegi. Bila kita pembeli membangun rumah dikapling ini tentunya tidak ada permasalahan. Namun bila arsitek ini serta merta membangun dengan harapan dijual kembali tentunya tidak akan semudah diatas. Yang marak terjadi adalah, rumah yang sudah dibangun dijual dengan harga yang terlalu mahal.
Contoh: Seorang arsitek membeli kapling kopel seluas 150 m^2 dengan harga 300 juta. Setelah dibangun bertingkat, rumah tersebut dibandrol dengan harga 1,5 milyar. Selang 1/2 tahun, rumah tersebut tidak laku terjual, dan kini statusnya dikontrakkan. Untuk menghindari kasus seperti diatas (yang anehenya masih marak terjadi) seharusnya arsitek menganalisa terlebih dahulu perbandingan rumah dilokasinya. Bila harganya mencapai 3-4 kali lipat, sedangkan lokasi tidak jauh beda, ada baiknya usaha penjualan rumah model ini dipertimbangkan kembali.
Kasus 2: Merenovasi Minor (kitchen set, taman, interior, dll)
Membeli rumah dari developer kemudian melakukan renovasi minor tanpa merubah struktur bangunan, dengan budget hingga 5-20% dari harga asli rumah masih mungkin untuk dibeli oleh calon pembeli. Kasus ini yang paling diminati, karena tampilan rumah sudah berubah dari bentuk aslinya dan harga renovasinya tidak terlalu tinggi. Karena jika harga rumah yang anda beli dan renovasi sudah terlalu tinggi, besar kemungkinan calon pembeli akan beralih dan memilih perumahan yang lebih baik.
Bagaimana dengan anda? Apakah anda salah satu dari yang memiliki pengalaman dengan jual-beli rumah ala arsitek seperti ini?

sumber : http://architectaria.com

0 Menata Ruang Tamu Di Rumah Anda


Artikel Lainnya :





Menata ruang tamu di rumah dengan ukuran yang bervariasi merupakan tantangan tersendiri. Selain harus layak menerima tamu, ruang ini harus diatur agar nyaman dan tidak berkesan penuh.
Demi kepraktisan, sebagian orang meniadakan ruang tamu di rumahnya. Di rumah-rumah yang mungil, ruang tamu fungsinya seringkali digabung dengan ruang lain. Misalnya tamu yang akrab langsung dipersilakan masuk di ruang keluarga. Sementara itu, tamu lain cukup diterima di teras rumah saja.

Namun untuk sebagian orang, ruang tamu tetap jadi bagian yang sangat penting karena ruang tamu mencerminkan karakter si pemilik rumah. Bagi rumah dengan ukuran yang pas-pasan tentu selain harus layak menerima tamu, ruang ini harus diatur sedemikian rupa agar tidak terlalu menghabiskan ruangan. Bagi pemilik rumah yang cukup luas, tentu hal ini tidak akan menjadi masalah.
Di rumah mungil, ruang tamu tentu juga berukuran mungil, karenanya jangan memenuhi ruang tamu dengan furniture. Cukup sediakan sofa dengan dua dudukan (two seaters), satu sofa single seater, dan meja kecil. Apabila masih ada ruang lebih tambahkan meja sudut. Furniture yang ada jika memungkinkan disandarkan ke dinding agar ruang tamu terlihat lebih lega.
Yang terpenting, peletakan furniture tidak mengganggu alur sirkulasi dari pintu masuk ke ruang-ruang lainnya. Di rumah dengan ukuran ruang tamu yang cukup luas atau luas, bisa diletakkan sofa dengan ukuran yang cukup besar, misalnya dengan sofa 3-2-1 seaters dan dengan meja tamu dan meja sudut dengan peletakkan yang hampir sama dengan rumah mungil agar tidak mengganggu alur sirkulasi menuju ruang lainnya.
Agar tidak monoton, menggabungkan dua buah sofa yang berbeda sangatlah menarik. Beda disini maksudnya adalah beda bentuk, beda desain, ataupun beda warna. Untuk menjembataninya carilah benang merah antara keduanya, misalnya berupa warna yang senada.
Di ruang tamu dengan luas yang terbatas, lebih cocok diisi dengan furniture yang ringan, tempat duduk yang tebal, seperti sofa memberi kesan berat. Namun pemilihan sofa yang tepat bisa menjadikan ruang tamu tidak terkesan penuh.
Tips-tips pemilihan sofa untuk ruang tamu misalnya dengan warna terang, pilih sofa dengan dua seaters, jangan terpaku pada ukuran standar sofa (umumnya lebar 80cm) karena akan membuat ruangan semakin sempit, pilih dengan ukuran 60 cm atau 50 cm, jika sofa ingin diletakkan menempel pada dinding, pilih sofa tanpa sandaran. Ini akan menghemat ruang ataupun juga sofa tanpa sandaran lengan.
 

Jurnal Rumah Kita Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates