TAHUN
ini merupakan tahun 'rumah' dan taman 'minimalis' yang
kompak, trendi, dan praktis menjadi pilihan favorit para
konsumen rumah, yang dengan jitu dibaca oleh para
pengembang properti. Berbagai produk rumah
minimalis ditawarkan dan dijual sebagai simbol
baru kehidupan masyarakat kosmopolitan, yang
merupakan refleksi cara hidup, berpikir, dan
bekerja masyarakat urban yang serba praktis,
ringan, efisien, dan penuh kesederhanaan. Dan
laris manis lagi.
Rumah dan taman merupakan reinterpretasi sosial budaya
masyarakat terhadap alam dan kehidupan tempat tinggalnya.
Rumah adalah tempat hunian kita beristirahat,
bersosialisasi, berkeluarga, dan beribadah. Taman
merupakan cermin energi alam, dan energi adalah
sumber kehidupan. Maka, jika rumah dan taman
dirancang sebagai satu kesatuan yang harmonis
akan memberikan energi kehidupan kepada
penghuninya.
Konsep rumah dan taman minimalis bertujuan meningkatkan
nilai suatu ruang keseluruhan (eksterior dan interior)
dengan mengurangi segala sesuatu yang berlebih di dalam
ruang tersebut. Filosofi minimalis mewakili
gaya hidup yang praktis, dinamis, ringkas,
efektif, dan efisien, yang diterapkan dalam
semua aspek kehidupan termasuk arsitektur
bangunan rumah, interior ruang, dan eksterior
taman. Kolaborasi rumah dan taman minimalis justru
menjadi media komunikasi antara arsitektur dan lansekap
dengan bentuk kekontrasannya, keras-lunak, kaku-lembut,
mati-hidup, geometris-dinamis, serta antara buatan
manusia (budaya) dan alam.
Minimalis menghilangkan kejenuhan terhadap
pemakaian banyak ornamen dekoratif,
pernak-pernik aksesori. Karakter dan kualitas
ruang-ruang yang tercipta ditentukan oleh
keberadaan ruang itu sendiri, bukan oleh
perabot dan pernak-pernik aksesori di dalamnya. Ruang
menjadi terasa lega (hampa, keabadian, suasana meditatif)
sesuai kebutuhan utama penghuni, mengoptimalkan
sirkulasi udara segar yang sehat, dan pencahayaan
sinar matahari yang melimpah (kaya warna).
Pencahayaan alami dari jendela, pintu, dinding
transparan (kaca patri, glassblock), atau
skylight, keteduhan pohon, komposisi tanaman
dan perkerasan, yang tepat akan menghadirkan
bayangan obyek-obyek dari sinar matahari yang
terpantul di dinding sebagai elemen estetis
alami tersendiri. Sementara permainan tata
cahaya lampu sangat artistik, baik lampu sorot, lampu
tanam, hingga lampu gantung dengan bentuk-bentuk
geometris, mampu menghidupkan suasana malam hari.
Perlu dipahami, konsep minimalis Barat dan Timur
memang agak berbeda. Konsep minimalis Barat
cenderung pada rasional fungsional yang lebih
menekankan pada fungsi ruang dan ekspresi
kejujuran material. Sedangkan konsep minimalis
Timur sangat dipengaruhi filosofi Zen-Buddhisme
yang menekankan kesederhanaan, keselarasan, efisien, dan
efektif, dan menyimbolkan kekosongan dan keheningan (nilai
spiritual) agar setiap ruang yang tercipta
jernih, polos, dan bening, sehingga ruang dapat
dihayati kebesaran Sang Pencipta. Menjadi
minimalis yang alami.
Pola geometris, proporsional, efektif-efisien, warna
netral, dan alami (kesan lega dan lapang), warna murni
(primer), representasi alam (tanaman, bentuk kontur,
unsur air), material mentah tanpa finishing yang
berlebihan (kesan tenang, lembut, murni, suci,
polos), tekstur, dan kontras. Kualitas desain
rumah dan taman, ruang yang ada, dan
penyelesaian bidang struktur harus semakin
lebih baik.
Bentuk
desain yang lugas, polos, sederhana, tidak rumit,
kompak, dan efisiensi-efektif ruang. Blocking massa,
material, pencahayaan, pengulangan, sirkulasi ringkas,
optimalisasi multifungsi ruang dan berurut. Nilai
keindahan rumah dan taman minimalis tidak
mengandalkan ornamen dan obyek artifisial,
tetapi lebih bermakna kepada sebuah kejujuran
bentuk, fungsi, dan penjiwaan ruang-ruang yang
diciptakan.
Penataan rumah dan taman minimalis mensyaratkan
keseluruhan tampilan yang harmonis, perpaduan antara
material keras (beton, batu, koral, kerikil, pasir),
struktur eksotis fisik bangunan dan tanaman, warna-warni
eksotik, serta elemen pendukung (lampu, kolam,
bangku, patung, perabot). Minimalis
mensyaratkan keselarasan bahan, bentuk, warna,
dan tekstur dengan kesan ingin yang
disampaikan, hangat, intim, romantis, alami, atau
futuristik. Permainan warna dengan tema monokromatik
seperti gradasi satu-dua warna primer menciptakan
kesatuan ruang antara rumah dan taman.
Pemakaian material bangunan (rumah dan taman)
minimalis tidak harus selalu mahal. Pemakaian
bahan-bahan sederhana (unsur kesederhanaan yang
kuat) bukan kemewahan dengan material mahal,
dan material alam (unsur keselarasan dengan
alam). Ekspos dominasi bahan material (lunak
dan keras) tertentu akan menghasilkan efek yang
berbeda-beda. Desain dan perhitungan struktur yang
detail dapat menghemat pemakaian bahan material dengan
hasil bangunan rumah dan taman tetap optimal tampil
artistik.
Penataan perabot mensyaratkan keteraturan, di mana semua
benda terletak teratur pada posisinya masing-masing.
Ruangan diisi dengan perabotan yang sangat
efisien dan fungsional saja. Perabot yang
dipilih hanya yang benar-benar dibutuhkan,
bukan elemen dekoratif, jika memungkinkan
multifungsi. Ruang pun terkesan bersih dan
lega. Perabotan interior dan eksterior dengan
bentuk-bentuk geometris bertujuan memaksimalkan
penggunaan ruang, tidak ada celah ruang yang tersisa
atau mati.
Taman berperan penting memasukkan keindahan dan
keselarasan alam ke dalam bangunan dan menyatukan dengan
lingkungan alam sekitar. Taman sebagai obyek hidup yang
dinamis justru memberikan roh kepada rumah minimalis
yang sering kali terkesan dingin dan kaku.
Pagar rumah dirancang memperkuat kesan minimalis
dari beton bertekstur (garis
horisontal/vertikal), atau tembok daun sirih
(potongan batu kali disusun bertingkat) yang
tengah menjadi tren, hingga pagar tanaman yang
memperlembut kekakuan bangunan.
Kehadiran unsur air dalam bentuk kolam geometris dan
berupa air tenang, air terjun, atau air semprot
(efek kabut) menghadirkan keheningan dan
kesejukan terhadap ruang dan penikmat ruang
tersebut.
Rumah
dan taman minimalis, keduanya harus saling
berkolaborasi membentuk tatanan ruang luar, bangunan,
dan ruang dalam yang seimbang (yin yang), saling
berjalinan secara harmonis, dan tidak saling mendominasi.
Pembagian ruang sangat efisien, fungsional, dan
jelas hierarkinya, serta mengurangi (mereduksi)
berbagai kebutuhan ruang yang tidak penting.
Penghuni maupun tamu dapat mudah mengenali
fungsi-fungsi ruang. Ruang terasa mengalir
mulai dari halaman depan, teras depan,
penjelajahan setiap ruang-ruang, hingga teras
belakang. Ruang makan, ruang keluarga, dan dapur
yang saling berhubungan memiliki keteraturan,
kesinambungan, dan keselarasan rancangan antarruang.
Totalitas taman minimalis sendiri akan dibahas pada kesempatan selanjutnya.
Menyelaraskan rumah dan taman minimalis berarti
menghadirkan sebuah lingkungan rumah yang
tenang dan menyejukkan.
NIRWONO JOGA Arsitek
Sumber : www.kompas.com - Jumat, 29 April 2005
Minggu, 25 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar